Palembang - Penjabat Walikota Prabumulih H. Elman, ST., MM menghadiri Rapat Koordinasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, bertempat di Ballroom Hotel Whydam Palembang, Rabu (12/06/2024).
Rapat tersebut dalam rangka memperkuat koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat Provinsi Kabupaten/ Kota di Sumsel dan menjaga kesiapan kebutuhan, stok dan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H serta mengantisipasi dampak musim kemarau akibat La-Nina terhadap inflasi di Provinsi Sumsel.Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Dr. Drs. H. Agus Fatoni, M.Si mengatakan bahwa pertemuan hari ini sangat penting agar permasalahan inflasi di Sumatera Selatan dapat terkendali serta pertumbuhan perekonomian di Sumatera Selatan tetap terjaga dan tertinggi di pulau Sumatera.
Dari data Bank Indonesia Sumatera Selatan terkait Perkembangan Inflasi Data Nasional Sumatera Selatan, inflasi tahunan Sumatera Selatan pada Mei 2024 sebesar 2,98% (yoy). Inflasi tersebut di atas inflasi nasional sebesar 2,84% (yoy) namum demikian masih berada dalam sasaran inflasi yaitu 2,5 lebih kurang 1%. Sementara itu inflasi bulanan Sumatera Selatan pada Mei 2024 sebesar 0,06 (mtm), peringkat terendah kedua di Sumatera.
Komoditas utama penyumbang inflasi di Sumatera Selatan adalah cabai merah 0,10, emas perhiasan 0,08, bawang merah 0,07 dan gula pasir 0,03. Peningkatan harga cabai merah dan bawang merah disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di daerah sentra yang mengganggu produksi dan distribusi komiditas tersebut.
Agus Fatoni menjelaskan ada 7 dari 10 komoditas yang perlu menjadi perhatian karena menjadi penyumbang utama inflasi. Selain bawang merah, cabai merah dan gula pasir, ada cabai rawit dan minyak goreng yang harganya masih mengalami kenaikan dan di atas HET. Beberapa komoditas sudah mengalami penurunan namun masih berada di atas HET, yaitu beras dan bawang merah.
Sumber : @diskominfoprabumulih
Wonosari Mantap I Mandiri Aman Nyaman Tertib Aktif Peduli